Strategi Komunikasi Pembelajaran

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Gasahar.com -Dalam berkomunikasi. Seorang komunikator dalam hal ini adalah guru harus dapat menggunakan perasaan/emosi dalam menghadapi audiensnya karena audien/peserta didik adalah makhluk yang berperasaan. Sebagaimana Allah menciptakan hati sebagai tempat bersemayamnya perasaan emosi (aathifah). Allah membagi emosi manusia menjadi dua kutub, yaitu baik dan buruk, seperti juga yang perna dikatakan Sigmund Freud (Ellys, 2012) yaitu emosi positif (libido), seperti kasih sayang, haru, senang, dan gembira; dan emosi negatif (thanatos), seperti marah, benci, takut yang berlebihan, dan sedih yang berlebihan.

Lebih lanjut Ellys (2012) mengemukakan bahwa emosi pada diri komunikator dapat dikenali sebagai berikut:

1. Lembut, menurut Freud dalam hipotesis agresi-frustasi manusia dinyatakan bahwa orang-orang akan muncul emosi negatifnya seperti marah ketika dihalangi dalam memenuhi kebutuhannya dan gembira bila keinginannya tercapai. Seorang komunikator harus menghimpun emosi positif dengan memperbanyak maaf, rasa terima kasih, penghargaan dan kekuatan terhadap audiensnya. Pada hakikatnya, seorang komunikator bukanlah memiliki kekuasaan yang tinggi dan kekuatan fisik yang hebat, tetapi memiliki pengendalian diri saat marah. Firman Allah Swt QS. Ali Imran (134):

“ (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” Abu Huraira pun meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda, “orang yang kuat bukanlah yang menang gulat, tetapi orang yang mampu menahan diri ketika ia marah (shur’ah).” (H.R. Bukhari)

2. Kasih sayang. Aristoteles menyarankan agar seorang komunikator mempunyai sikap hangat kepada audiensnya. Perasaan permusuhan hendaknya diubah menjadi solidaritas. Sebagaimana sabda Rasulullah: “Kecerdasan akal sesudah beriman adalah yang menuntun pelakunya berbuat kasih sayang kepada sesama manusia dan dapat diandalkan dalam berpendapat tanpa bantuan orang lain. sesungguhnya orang yang ahli kebaikan di dunia, maka adalah ahli kebaikan di akhirat dan sesungguhnya ahli kemunkaran di dunia mereka adalah ahli kemunkaran di akhirat.”

3. Percaya diri, rasa ketakutan biasanya datang dari gambaran mental tentang adanya bencana-bencana yang dapat terjadi. Oleh karena itu, seorang komunikstor harus dapat menjelaskan suatu peristiwa yang dapat dibuktikan dan tidak abstrak atau absurd. Kepercayaan dapat dibangun oleh penjelasan bahwa bahaya itu jauh dari diri kita. Karena itu, seorang komunikator harus dapat menghilangkan rasa takut yang tidak beralasan dan hanya kepada Allah-lah ia pantas takut, tiada yanf lain. takut kepada Allah dan kukuh dengan keyakinan pada kekuatan-nya, artinya iman telah bertahta dalam diri si komunikator.

Sebagaimana firman Allah Swt:

“Sesungguhnya orang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada tuhan-mulah mereka bertawakal.” (Q.S. al-anfal [8]:2).

Apabilah rasa takut kepada Allah sudah tertanam dalam hati, maka akan tegaklah kepercayaan diri pada diri komunikator/guru. Sikap percaya diri seorang guru tentu saja sangat dibutuhkan karena untuk dapat meyakinkan umat atau khalayak harus didahului oleh adanya keyakinan pada diri sendiri.

4. Rasa malu, seorang guru sekaligus komunikator tidak boleh merasa malu terhadap kelemahan dan kekurangannya. Rasa malu boleh hinggap bila akan melakukan hal-hal yang negatif dan merugikan orang lain. rasa malu positif sebagai tali kekang guru bertindak berlebihan dan tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah yang tentunya akan memalukan dirinya sebagai guru/komunikator. Diriwayatkan dari Umar bin Hashim bahwa Rasulullah perna bersabda: malu positif tidak akan mendatangkan sesuatu apa pun selain kebaikan. (H.R. Bukhari).

5. Pujian; pada diri manusia sebenarnya terdapat sense of fairness (rasa keadilan). Seorang harus menjadiakn iman sebagai penopang hidupnya, dan ia tidak akan melontarkan ucapan-ucapan yang membuat kebencian atau penghinaan kepada orang lain. Dan Allah akan menjaga lisannya untuk selalu menebarkan kata-kata yang dapat dirasa hormat dan pujian dari sesama. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat An-Nisa‟[4]: ayat 19:

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.


Ayat ini tidak menunjukkan bahwa mewariskan wanita tidak dengan jalan paksa dibolehkan. menurut adat sebahagian Arab Jahiliyah apabila seorang meninggal dunia, Maka anaknya yang tertua atau anggota keluarganya yang lain mewarisi janda itu. janda tersebut boleh dikawini sendiri atau dikawinkan dengan orang lain yang maharnya diambil oleh pewaris atau tidak dibolehkan kawin lagi.

6. Kasih sayang/belas kasih, guru sebagai komunikator yang mempunyai belas kasihan kepada peserta didiknya, akan mendapat atau menerima balasan kasih sayang pula. Dari Abu Huraira r.a. berkata: "saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda‟: "Allah menciptakan rasa kasih sayang itu 100 bagian. 99 bagian itu disimpan-Nya di sisi-Nya (dan diberikan kelak di surga) 1 bagian saja yang Allah turunkan ke dunia ini. Dengan 1 bagian itu para makhluk seluruhnya saling menyayangi”.

Untuk menciptakan suasana hubungan baik dan harmonis antara guru dengan peserta didik dan antarkomponen lainnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Di antaranya dengan mengembangkan proses pembelajaran aktif bahwa proses belajar terjadi di dalam diri orang yang belajar. Menurut ahli pendidikan, peserta didik yang belajar sudah memiliki pengetahuan ataupun pengalaman sebelumnya yang dapat dikembangkan. Melalui belajar aktif, para siswa dapat berinteraksi dengan sesamanya, dengan objek, fenomena alam, lingkungan, dan manusia serta hal ini memungkinkan mereka untuk merefleksikan, merekayasa ulang dalam upaya mengembangkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh sebelumnya untuk menghasilkan yang lebih baru.

Ketika proses ini terjadi, di sinilah proses belajar terjadi. Teknik-teknik belajar aktif dibangun berdasarkan cara-cara orang belajar secara alamiah. Mereka belajar secara alami dengan menemukan sendiri melalui uji coba baik pengalaman langsung maupun pengalaman kedua, seperti dengan membaca, mendengarkan orang lain. proses belajar biasanya terjadi pada saat mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesama teman, antara orang yang belajar dengan guru.

Ayo Ikuti Program Gasahar.com

1 . Gasahar Media

Kami dan team mencoba berkontribusi di Media Online dengan kata kunci @gasaharmedia yang sudah meliputi:

  1. Channel Telegram
  2. Media Facebook
  3. Media Instagram
  4. Media Youtube
  5. Dan media-media lain yang akan terus kami kembangkan.

Silahkan update status di media sosialmu, dengan Dakwah Islamiyyah Ahlu Sunah wal Jama’ah.

Bergabunglah di grup telegram dengan kata kunci @gasaharmedia . Daftarkan telegram anda di admin berikut KLIK

2 . Gasahar Store

Kami dan team mencoba berkontribusi di Market Place dengan kata kunci @gasaharstore yang sudah meliputi:

  1. Channel Telegram
  2. Media Facebook
  3. Media Instagram
  4. Media Youtube
  5. Dan media-media lain yang akan terus kami kembangkan.

Silahkan Belanja di Gasahar Store Kami Menjual Produk Original Berkualitas dengan Harga Istimewa.

Bergabunglah di grup telegram dengan kata kunci @gasaharstore . Daftarkan telegram anda di admin berikut KLIK

3 . Belajar Sedekah Gasahar.com

    Bagi para sahabat yang ingin Belajar Sedekah berupa uang. Untuk program dan kegiatan Belajar Sedekah Gasahar.com, kami menyediakan beberapa daftar pilihan sedekah baik sebagai donatur tetap ataupun non-tetap. Adapun sedekah dapat dikirimkan melalui transfer ke rekening sebagai berikut :

Bank BSI Bank Syariah Indonesia No. 350 47 7619 0 

(mohon untuk melakukan konfirmasi sedekah menggunakan prosedur di bagian bawah halaman ini)

Berikut ini pilihan paket sedekah yang kami tawarkan :

  1. Paket Shodaqoh (tidak rutin setiap bulan dan jumlah sedekah seikhlasnya)
  2. Paket Istiqomah (rutin setiap bulan) :

1) Istiqomah5k : sedekah per bulan Rp 5.000

2) Istiqomah10k : sedekah per bulan Rp 10.000

3) IstiqomahIkhlas : sedekah perbulan seikhlasnya

Prosedur Konfirmasi

    Demi mempermudah kami dalam melakukan pengecekan, mohon setelah melakukan transfer untuk konfirmasi melalui telepon/sms/whatsapp ke nomor +62 811 6945 155.

Whatsapp Kami Segera

Konfirmasi dengan menggunakan Whatsapp dengan mengirimkan foto bukti transfer ke nomor +62 811 6945 155

Kami akan mengirimkan informasi mengenai perkembangan terkini, laporan keuangan, dan laporan kegiatan Belajar Sedekah melalui berbagai media informasi secara berkala.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url